Novel Pudarnya Pesona Cleopatra

 Teks Tanggapan Novel Pudarnya Pesona Cleopatra 

•Konteks

Judul: Pudarnya Pesona Cleopatra

Penulis: Habiburrahman El Shirazy

Penerbit: Penerbit Republika,  Jakarta

Tahun terbit: 2005

•Konteks Pengarang dan Karyanya 

H. Habiburrahman El Shirazy, Lc. Pg.D., lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September1976; umur 40 tahun, adalah novelis Indonesia. Selain novelis, sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara, dai, penyair, sastrawan, pimpinan pesantren, dan penceramah. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tetapi juga di mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Taiwan, Australia, dan Komunitas Muslim di Amerika Serikat. Karya karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca. 

•Deskripsi Pengarang dan Karyanya

Di antara karya-karyanya yang telah beredar di pasaran adalah Ayat-Ayat Cinta (telah dibuat versi filmnya, 2004), Di Atas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007) Dalam Mihrab Cinta (2007), Bumi Cinta, (2010) dan The Romance. Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Bulan Madu di Yerussalem, Bumi Cinta, Api Tauhid, dan Ayat-Ayat Cinta 2 yang sedang dimuat bersambung di Harian Republika. Memulai pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak di bawah asuhan K.H. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992 ia merantau ke kota budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke Fakultas Ushuluddin, Jurusan HadistUniversitas Al-Azhar, Kairo dan selesai pada tahun 1999. Pada tahun 2001 lulus Postgraduate Diploma (Pg.D) S2 di The Institute for Islamic Studies di Kairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri.Ketika menempuh studi di Kairo, Mesir, Kang Abik pernah memimpin kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Yurisprudens dan Kajian Pengetahuan Islam) di Kairo (1996-1997). Pernah terpilih menjadi duta Indonesia untuk mengikuti "Perkemahan Pemuda Islam Internasional Kedua" yang diadakan oleh WAMY (The World Assembly of Moslem Youth) selama sepuluh hari di kota Ismailia, Mesir (Juli 1996). Dalam perkemahan itu, ia berkesempatan memberikan orasi berjudul Tahqiqul Amni Was Salam Fil „Alam Bil Islam (Realisasi Keamanan dan Perdamaian di Dunia dengan Islam).

•Deskripsi Karya

Kisah ini berawal dari tokoh Aku harus menikah dengan gadis Jawa bernama Raihana pilihan ibunya yang sama sekali tidak dikenal. Gadis itu adalah putri teman ibunya dan merupakan janji tersirat untuk “besanan” antara dua orang sahabat yang sama-sama lulusan pesantren Mangkuyudan Solo.Terjadi pergulatan jiwa dalam diri Aku. Antara kecewa dan tidak mau mengecewakan sang ibu yang dicintainya. Pergulatan jiwa tersebut adalah Aku selama ini memimpikan untuk memiliki istri seorang gadis Mesir yang cantik (karena tokoh Aku adalah lulusan Perguruan Tinggi Mesir) dan tidak mau dijodohkan dengan gadis pilihan sang ibu yang sama sekali bukan hasratnya selama ini.Tetapi pernikahan itu berlangsung juga. Hari-hari diisi dengan kebencian yang mendalam dari si Aku terhadap Raihana yang dengan tulus mencintainya. Diam, acuh dan sinis selalu dilakukan Aku terhadap istrinya. Sedangkan manis, setia dan penuh cinta selalu dipersembahkan Raihana terhadap suaminya tercinta.Pergolakan batin selalu tercipta dengan kebencian yang luar biasa. Hingga suatu saat Aku harus mengikuti acara pelatihan di tempat yang jauh dan Raihana sementara tinggal bersama ibunya sampai proses kelahiran buah cintanya berakhir.Aku bertemu dengan rekan sesama pelatihan yang sedang mengalami kehancuran akibat beristrikan seorang gadis Mesir yang juga cantik. Diceritakan bagaimana sulitnya menyatukan dua budaya yang berbeda, menjinakkan karakter istri yang keras tak bernorma sampai akhirnya harus menanggung kehancuran moril dan materil.Aku menyadari bahwa dia melakukan kesalahan besar dalam kehidupan rumah tangganya. Dia sudah menyia-nyiakan istri cantik khas Indonesia yang selama ini setia, memberikan kelikhlasan dengan kasih sayang, dan sangat menyanjung suami seperti yang biasa dilakukan istri-istri suku Jawa bahkan kuat menghadapi sikap suami menyebalkan seperti Aku yang berlangsung selama setahun perkawinan mereka.Aku segera pulang dan berniat berlutut minta maaf di pangkuan sang istri yang 

mulia-mencintai suami karena Allah Swt. Serta berjanji akan menjadi suami yang mencintai karena Allah Swt. Dengan segenap jiwanya.Tetapi Raihana memang bukan Cleopatra. Raihana hanya gadis cantik dari lokal. Tetapi memiliki kesalehan hati yang luar biasa. Dan hal itu telah disia-siakan oleh Aku yang harus menelan penyesalan besar karena belum sempat menyatakan maaf serta janji akan menjadi suami yang setia, menghormati istri dengan segenap hati dan menyanjungnya lebih dari kepada Cleopatra yang telah pudar terkalahkan oleh bersinarnya pesona Raihana karena Raihana meninggal saat Aku tidak disisinya.

•Penilaian terhadap karya

Terdapat nilai religius novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburrahman El Shirazy mencakup akidah, syari‟at, dan akhlak pada tokoh Aku, Raihana, Ibu Aku, Ibu Raihana dan Pak Qolyubi dalam novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburahman El Shirazy.

Dengan menganalisis novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburahman El Shirazy di harapkan dapat manfaat terutama dalam akidah, syari‟at, dan akhlak.

•Penilaian terhadap Penerbitan 

 novel Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburahman El Shirazy yang berjumlah 111 halaman, yang diterbitkan oleh penerbit Republika, cetakan pertama. Novel ini pertama kali diterbitkan oleh Republika pada Februari 2005, cetakan kedua November 2005, cetakan ketiga April 2006, cetakan keempat Juni 2006, cetakan kelima September 2006, cetakan ketujuh Januari 2007, cetakan kedelapan Februari 2007, cetakan kesembilan Maret 2007, cetakan kesepuluh dan kesebelas Mei 2007, dan cetakan keduabelas Juli 2007.

Novel ini mudah saya pahami, karena pengejaan kata di novel tersebut sudah sesuai dengan ejaan masa kini. Dan bahasa yang digunakan pada novel tersebut ada 2 bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa jawa, untuk membedakan kedua bahasa tersebut di bahasa jawa di ketik dengan font yang berbeda. 


Komentar